Pekalongan — Stand Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah berhasil meraih penghargaan Stand Terbaik I pada gelaran Pekan Batik Nusantara 2025 yang berlangsung 27 November hingga 1 Desember 2025 di Kawasan Jatayu Pekalongan, Senin malam (01/12/2025).
Ajang ini digelar Pemerintah Kota Pekalongan bersama pelaku ekonomi kreatif, perajin batik, koperasi desa, UMKM, komunitas budaya, serta berbagai pihak yang berkomitmen terhadap pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kerakyatan.
Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, kepada tim Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah, salah satunya Karutan Pekalongan, Nanang Adi Susanto, pada hari penutupan acara. Panitia mencatat sekitar 32 ribu pengunjung hadir selama lima hari penyelenggaraan.
Pekan Batik Nusantara 2025 menghadirkan 110 stand yang menampilkan produk batik dan turunannya, mulai dari fashion, aksesori, kerajinan rumah tangga, hingga produk kreatif UMKM. Stand Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah ikut memeriahkan acara dengan menampilkan berbagai karya warga binaan dari seluruh lapas dan rutan se-Jawa Tengah.
Rutan Kelas IIA Pekalongan turut menghadirkan produk unggulan, antara lain kain batik yang diolah menjadi kemeja dan pakaian, serta berbagai handicraft seperti miniatur vespa, kapal, dan durian yang dibuat dari kertas oleh warga binaan.
Karutan Pekalongan, Nanang Adi Susanto, menyampaikan bahwa keunikan desain stand menjadi salah satu daya tarik utama.
“Stand Kanwil Ditjenpas Jateng tampil dengan konsep teralis besi yang di dalamnya berisi berbagai kreativitas warga binaan. Ini menggambarkan bahwa meski di balik jeruji, mereka tidak berhenti berkarya. Ini bukti nyata keberhasilan pembinaan, ” ujar Karutan.
Ia juga mengapresiasi kerja sama seluruh jajaran dan dukungan Pemerintah Kota Pekalongan sehingga karya warga binaan dapat dikenal lebih luas dan diapresiasi masyarakat.
Dengan raihan penghargaan ini, Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah semakin menegaskan komitmennya dalam mendorong kreativitas serta kemandirian warga binaan melalui program pembinaan yang produktif dan berkelanjutan.
Foto: Frengki
Kontributor: Anam
Editor: Tim Humas Rutan Pekalongan

Updates.